Cinta memang begitu
Cinta memang begitu.
Bila pagi hari ia disebut fajar,
Terbitkan harapan.
Bila sore hari ia bernama senja,
Teduhkan penantian.
di lautan ia menjelma gelombang,
Menerkam lalu padam.
Kepada paru ia mengaku udara
Tak nampak tapi terasa.
Langit gemuruh ia menyeru
Minta gerimis memohon hujan.
di tengah malam ia gulita
Sesatkan birahi, runtuhkan keimanan.
Genggam mereka semua
Dalam kepalmu,
Dalam langkahmu,
Perduli badai,
Ketuk pintu-pintu,
Berikan ia pada tangan suci yang menengadah tulus menanti.
Cinta memang begitu, perduli renta, pada akhirnya kau lebih memilih berdamai saja, dengan fajar, pada senja, pada gelombang, pada pasang, pada udara yang menjelma taufan, dengan hujan bila banjir menenggelamkan harapan.
Kau hanyut, kau karam, melayang, tenggelam, terbang.
Semoga terdampar di tepian semoga.
Berharap terjerembab di dedahan kokoh pohon harapan.
Amin.
0 komentar:
Tinggalkan Komentar anda ya,