Recent Posts

Kamis, 10 Desember 2015

0 komentar

Luka masa lalu yang belum tentu.

Kemarilah, biar kudekap hangat sebelum kuceritakan tentang betapa sinisnya hujan bulan desember pada kita.

Walau begitu, mari kita syukuri saja, sebab hujan bulan desember telah memaksa kita untuk berteduh.
Kemarilah... Aku menyambut baik usulanmu,

Hujan bulan desember begitu lebat, mengalahkan lebatnya hujan di bulan juni. Tapi hujan bulan desember hanya sekedar lebat, sejenak memang mampu hanyutkan resah, beda dengan hujan bulan juni, ia mampu mekarkan satu bunga padma abadi dalam hatiku, ia bisa basuh luka di masa lalu, begitukah?
Kata tanpa suara, sering kali membingungkan. Kesibukan kita menafsirkan sepi selalu berlabuh pada dermaga belum tentu. Bertangkai cabang kata-kata, tetap tak berbuah apa-apa, bagaimana kalau kita sederhanakan saja, sebaiknya luka ini tidak kita pikul, bagaimana kalau kita gandengan saja, ringankanlah, tanggalkan ego yang memberatkan langkah, kemarilah biar kudekap hangat sekian lama sepimu, basuh luka kita dengan suci hujan di bulan desember.

0 komentar:

Tinggalkan Komentar anda ya,

Best viewed on firefox 5+

like

follow me

CAHAYA HATI

Copyright © Design by Dadang Herdiana