Ada kelemahan
lelaki yang dia sendiri tak bisa mengalahkannya, demi dirimu wahai wanita, ia
rela tidak bersamamu, menjauh darimu, tak menikahimu, mati dalam kesendiriannya,
ia rela merasakan betapa sengsaranya ia menahan rindu padamu,
sebab ia tak mau
membuat langkah hidupmu menjadi berat, itulah susahnya, perasaan seperti apa
ini, mungkin ini menggelikan, atau terserah penilaianmu bagaimana, ia rela tak
menjelaskan padamu, ia rela menanggung pedihnya kalimat pengecut yang engkau
sematkan padanya, ia rela menanggungnya, menahan diri untuk tak mencari
legitimasi yang membuatmu kembali, ia tahu, jikapun ia kembali padamu, sikapnya
tak bisa terkendali, plin-plan, tak bisa diharapkan, jikalah cintamu padanya
bisa mengobati kelemahannya, tentu dia telah menjadi kuat, tapi nyatanya,
kelemahan itu telah menjadi darah dalam tubuhnya, memisahkannya berarti
membunuhnya, ia tak mau menyusahkanmu, dia lebih rela kau katakan pengecut,
ketimbang kau harus merasakan susahnya hidup bersamanya, dalam cinta memang ada
ungkapan terimalah ia apa adanya, atau jangan terima ia apa adanya, itu berarti
ada hal yang memang bisa ia rubah dengan cinta, tapi ada pula yang tak cukup
cinta menjadi penyembuh untuk lukanya, sayangnya ungkapan-ungkapan itu taka da dalam
kamus hidupnya, ia adalah pengecualian yang langka, sekali lagi, pergilah, cari
lelaki yang tidak pengecut seperti dia,pergilah…
0 komentar:
Tinggalkan Komentar anda ya,