Ilmu Menyimak Tangis
sumber foto : http://coretcoretkatacerita.blogspot.co.id/2015/11/hujan-yang-bercerita.html |
ILMU
MENYIMAK TANGIS
Setelah menikahimu
ternyata, ternyata, ternyata
engkau cuaca
sulit dikira.
ternyata, ternyata, ternyata
engkau cuaca
sulit dikira.
Seba'da menghalalkanmu
rupanya, rupanya, rupanya
kamu awan
rentan menurunkan hujan.
rupanya, rupanya, rupanya
kamu awan
rentan menurunkan hujan.
Setahun bertanya tentang rahasia
terbesarmu
jawabnya, jawabnya, jawabnya
dinda lautan
tenggelam aku
jawabnya, jawabnya, jawabnya
dinda lautan
tenggelam aku
Beginilah aku sayang,
di hatiku hanya ada bejana kecil
hujanilah aku dengan keluh kesahmu,
di hatiku hanya ada bejana kecil
hujanilah aku dengan keluh kesahmu,
walau tak mampu menampung seluruh luruhmu,
maka kubiarkan saja ia meluber merembes ke paruku, darahku, benakku, lalu
berakhir di mataku.
Ini bahuku;
kamar untuk menidurkan kesepian,
kamar untuk menidurkan kesepian,
menentramkan kerinduan,
memadamkan istana hatimu yang kebakaran.
memadamkan istana hatimu yang kebakaran.
Seumur hidup
sepayung berdua denganmu
mengabadikan ribuan indah lukisan
dalam kanvas hati kita
berbagi sebatang coklat misalnya
menggelitik titik tawamu juga.
sepayung berdua denganmu
mengabadikan ribuan indah lukisan
dalam kanvas hati kita
berbagi sebatang coklat misalnya
menggelitik titik tawamu juga.
Duhai ratu hujanku
ini rapuh tubuh butuhku
pasrah basah pada derasmu.
girang meriang usai deraimu.
ini rapuh tubuh butuhku
pasrah basah pada derasmu.
girang meriang usai deraimu.
H A M I K I
Tanjungpinang.
Tanjungpinang.
0 komentar:
Tinggalkan Komentar anda ya,