Suatu hari nanti dibulan juni

Suatu hari nanti dibulan juni..
Masihkah selembut gerimis kemarin,
Terimakasih telah menjadi sesuatu yang sulit didefinisikan dengan sederhana, bila perasaan itu ada waktunya, izinkan aku masih menunggumu mengangguk iya, atau menggeleng tidak, agar puas ku langkahkan kaki, terus melangkah, atau berbalik arah menujumu, dirimu adalah destinasi, dan telah kucatat dimana alamat rumahmu, supaya aku tak tersesat, entah bila nanti aku menua, hilang ingatan, semoga kau tahu siapa yang pernah hadir di bawah jumat gerimis juni bersisir klimis rapi permintaanmu, meminjam kemeja batik temanku, itulah lelakimu, yang masih mengusung harapan padamu.

Harus kusebut apa dirimu?
Sudah purnama keberapakah ini semenjak juni itu?
Aduhai apakah ini dan itu?