Recent Posts

Selasa, 25 Agustus 2015

0 komentar

Datar


Hari ini dia berjalan diantara dedaun gugur, mengusung resahnya seorang, maaf bukan resah, dia tidak mau mengakui bukanlah resah yang saban hari menyesak di dada, tetapi sebentuk rasa yang antah-berantah, campur aduk, dia tak sedih dan juga gembira, tak badai jua gempa.

Di bawah dedaun rimbun, ia tapaki senja nan teduh, sembari berjalan, ia buka kembali lembar ingatannya, dan membaca halaman tertentu tentangmu, ia habiskan luangnya, untuk
membaca kembali halamanmu, kadang perih baginya, mau bagaimana lagi, ia serupa candu yang bila tak dibuka ia kan tersiksa, tapi bila dibuka ia juga merasakan perih, sedikit perih. 
"Jika ingatan dibukukan, beberapa orang akan menghabiskan waktunya untuk membaca halaman tertentu ribuan kali."
itulah dia termasuk orangnya, kalau ada caranya, yang tak membuat orang sekitarnya merasa derita, ia akan menemuimu, jika ada jalan menemuimu dengan mudah, maka ia kan segera hadir dihadapanmu, apapun caranya, selagi tak merusak
jalan ceritanya, melukai orang lain, ia kan mati-matian menjumpaimu.

Hari ini ia, berpesan, supaya tidak banyak bercerita tentang isi hatinya, karena banyak sekali para motivator yang membuatnya enggan berbicara sendiri dalam rumah mayanya, berceceran perasaannya dimana-mana, ia mulai jadi pendiam semenjak ditampar oleh para penulis sastra kontemporer senior, kasihkan dia, ia begitu sensitif, mudah tersinggung dan mengurung diri. saat ini, aku dibayar, untuk menjadi mulut baginya. tapi aku menolak untuk menerima upah, aku kerjakan profesi sampingan ini dengan antusias. hitung-hitung belajar mengerti perasaan orang, hitung-hitung ini dapat dikatakan eksperimen perasaan tanpa harus aku yang merasakan.


0 komentar:

Tinggalkan Komentar anda ya,

Best viewed on firefox 5+

like

follow me

CAHAYA HATI

Copyright © Design by Dadang Herdiana